SELAMAT MENGUNJUNGI BLOG JOKAM CYBER COMMUNITY, MOBILE CHAT MIG33, [Berpengaruh tidak terpengaruh} kunjungi juga di www.jokamig.blogspot.com

Senin, 14 November 2011

Mendiagnosa kanker serviks / mulut rahim

Setiap tahun lebih dari
10.000 wanita di Amerika
Serikat didiagnosis
menderita kanker serviks
(mulut rahim) invasif, dan
hampir 4.000 diantaranya meninggal karena penyakit
ini. Sebagian besar kematian
sebenarnya dapat dicegah
dengan melakukan tes atau
pemeriksaan secara
berkala. Pemeriksaan
direkomendasikan dimulai
pada usia 21 tahun atau
dalam waktu tiga tahun
setelah aktif secara seksual.


Berikut adalah 2 jenis
pemeriksaan untuk kanker
serviks:

1. Tes Pap Smear Dalam tes Pap smear,
dokter akan mengambil
sampel dari jaringan
serviks untuk kemudian
menganalisanya di
laboratorium. Tes Pap smear dapat
mendeteksi sel abnormal di
serviks. Seseorang
dianggap memiliki
prakanker ketika sel-sel
abnormal hanya berada di lapisan luar dari serviks dan
tidak menginvasi jaringan
yang lebih dalam. Jika tidak diobati, sel
abnormal dapat berubah
menjadi sel-sel kanker
yang dapat menyebar ke
dalam serviks, vagina
bagian atas, dan bagian lain dari tubuh. Tahap prakanker
umumnya tidak
mengancam jiwa dan
biasanya membutuhkan
pengobatan rawat jalan
saja.
2. Tes DNA HPV Dokter juga dapat
menggunakan tes
laboratorium yang disebut
tes DNA HPV untuk
menentukan apakah
seseorang terinfeksi salah satu dari 13 jenis HPV
(Human papillomavirus)
yang bisa menyebabkan
kanker serviks. Seperti tes Pap smear, tes
DNA HPV melibatkan
pengumpulan sel-sel dari
serviks untuk pengujian
laboratorium. Tes DNA HPV bukan
merupakan pengganti tes
Pap smear. Tes ini umumnya
juga tidak digunakan
untuk perempuan berusia
di bawah 30 tahun dengan hasil tes Pap smear normal. Kebanyakan infeksi HPV
pada wanita kelompok usia
ini dapat bersih dengan
sendirinya dan tidak terkait
dengan kanker serviks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar